Selamat hari Senin.
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas sedikit tentang teh Malabar. Nah, kali ini kita akan membahas tentang teh Malabar juga. Tapi, dalam pembahasan kali ini kita akan melihat bagaimana sebenarnya industri perkebunan teh Malabar itu.
Pintu gerbang Perkebunan Teh Malabar pada tahun 1943 |
Direksi dan Manajer perkebuanan di Jawa Barat tahun 1920 |
Proses Pemetikan teh di tahun 1930-an |
Perkebunan Teh Malabar terletak di daerah Pangalengan di daerah paling selatan Kabupaten Bandung. Daerah Pangalengan berada pada ketinggian 1400-2000 mdpl. Orang Belanda yang pertama kali membuka perkebunan teh di daerah Pangalengan
adalah Rudolf Edward Kerkhoven pada tahun 1890. Lokasi perkebunan teh ini
berada di kaki gunung Malabar, Pangalengan.
Pembukaan perkebunan teh ini tidak
trerlepas dari dukungan S.J.W Van Buuren dan bantuan dana dari firma John Peet
& Co. Karel Albert Rudolf Bosscha, sepupu dari Rudolf Edward Kerkhoven,
datang ke wilayah Pangalengan dan kemudian meneruskan usaha dan memimpin perkebunan teh pada tahun 1896.
Perkebunan teh di wilayah Priangan ini dinamakan Perkebunan Teh Malabar.
Perkebunan Teh Malabar terletak pada ketinggian 1700 meter diatas permukaan
laut. Di tempat ini Bosscha mendirikan bangunan tempat tinggal dan sekaligus
tempat mengendalikan dan
mengembangkan
usahanya di perkebunan teh. Di wilayah Pangelangan tersebut, Bosscha mendirikan
sejumlah tempat untuk mendukung usaha perkebunannya, antara lain rumah
kediamannya pada tahun 1908, Wisma Melati untuk rumah wakil hoofdadministateur, Pabrik Teh Malabar pada tahun 1900 untuk memproduksi
perkebunan teh menjadi komoditi yang dijual, Pembangkit Listrik Tenaga Air
Sungai Cilaki tahun 1906, serta Bumi Hideung sebagai tempat tinggal para buruh
perkebunan teh.
Yang perlu diketahui bahwa Nama daerah Pangalengan pernah kesohor sampai jauh menyeberangi lautan ke pasar
lelang negeri Belanda pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 karena
perkebunan teh yang dihasilkan di daerah Pangalengan. yaitu perkebunan teh Malabar.
Jika kamu berada di Kabupaten Bandung bagian selatan, jangan lupa berkunjung ke Perkebunan teh Malabar ya. Kamu masih bisa melihat sisa-sisa peninggalan perkebunan teh ini.
Selamat Hari Senin. :)
Sumber:
Her Suganda, Wisata Parijs Van
Java: Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner, dan Belanja, 2011, KPG, hlm.165
Ridwan Hutagalung, Lebih Dekat
dengan Karel Albert Rudolf Bosscha, BPPI, 2014, hlm.14
Her Suganda, Loc.Cit., hlm. 167
0 komentar
Posting Komentar